Yang Tidak Mati Saat Tiupan Sangkakala di Akhir Zaman (2)
IBN Qayyim, dalam bukunya ar-Ruh, menulis satu bab khusus yang menjelaskan perbedaan pendapat ulama tentang kematian roh saat tiupan sangkakala. Pendapat yang dipilih Ibn Qayyim sendiri ialah bahwa kematian roh berarti terpisahnya dan keluarnya roh dari jasad. Ia menolak pendapat bahwa kematian roh berarti binasa dan musnahnya roh, karena nas-nas menunjukkan bahwa roh hidup di alam barzakh, dalam keadaan disiksa atau pun mendapat nikmat.
Bila kita menafsirkan “tersambar” itu dengan pingsan, maka roh (dari orang yang sudah mati-pen) pun terkena sambaran dengan arti ini, sehingga tidak masuk dalam kategori yang Allah kecualikan. Manusia, ketika mendengar atau melihat hal yang menakutkan, bisa jatuh pingsan, sebagaimana yang terjadi pada Nabi Musa AS ketika melihat gunung terlempar dari tempatnya.
Arti ini terdapat secara jelas dalam beberapa nas. Dalam hadits Abu Hurairah riwayat Bukhari, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Jangan kalian unggulkan aku atas Musa, karena seluruh manusia akan tidka sadarkan diri, dan aku orang pertama yang sadar, namun ternyata Musa telah berada di samping ‘Arasy. Aku tidak tahu apakah ia termasuk yang tidak sadar lalu sadar sebelum aku atau termasuk yang Allah kecualikan.”
Bukhari juga meriwayatkan dari Abu Hurairah dengan lafal, “Aku adalah orang pertama yang mengangkat kepala (bangun) setelah tiupan terakhir, dan ternyata aku melihat Musa bertengger di ‘Arasy. Aku tidak tahu apakah ia sudah begitu sejak sebelumnya atau setelah tiupan.”
Di tempat lain Bukhari juga meriwayatkan dengan lafal, “Manusia pada hari kiamat tidak sadarkan diri. Aku kemudian menjadi orang pertama yang sadar, dan ternyata Musa sudah berada di sisi ‘Arasy. Aku tidak tahu apakah ia termasuk yang sadar sebelum aku atau termasuk yang Allah kecualikan.”
Hadits ini jelas menyatakan bahwa orang-orang mati pun terkena sambaran (pingsan). Apabila Rasulullah SAW saja, yang merupakan penghulu para rasul, tidak sadarkan diri, maka yang lain apalagi.
BERSAMBUNG
Tidak ada komentar: